1 Mar 2015

OXFOARD TRAGIC

Langit Biru Blogspot - Cerita ini asli karangan saya sendiri semenjak dari tahun 2012 karena waktu itu saya lagi nganggur alias kagak ada kerjaan. Yah, walaupun masih agak belepotan kosakata dan kalimatnya harap dimaklumi aja sob, karena basic saya emang bukan penulis. 

Langsung aja dah, selamat membaca ...


OXFOARD TRAGIC

     Di zaman dahulu kala tersebutlah sebuah kerajaan Oxfoard, yang rajanya bernama Flatus II. Raja hidup bahagia demikian juga dengan rakyatnya, budi luhur dan ketulusan mewarnai kinerja para aparatur pemerintahan King Flatus II. Tanah subur dan pemandangan nan indah merupakan lukisan alam yang selalu terlihat di seantero kerajaan Oxford. Damai dan tenang selalu membayangi rakyat. 

      Zhyper sang jenderal perang seakan dijamah dengan pepatah “tidak ada jala maka tiada ikan” yang berarti tidak ada masalah maka tiadalah kerja. Demikian juga para polisi kerajaan yang sehari-harinya hanya membasahi seragam mereka dengan keringat. Para menteri dan sesepuh yang mengatur jalannya pemerintahan merasa capek dan jenuh, mereka merasa tidak cukup adil untuk mereka, polisi dan tentara kerajaan hanya seperti patung saja sedangkan mereka harus bekerja siang malam demi terjaganya stabilitas ekonomi. 

Karena merasa kurang puas, para menteri menemui sang raja dan mengutarakan isi hati mereka, “Yang mulia lihatlah keadaan negara ini, aman damai dan tenteram bersahaja, rasa-rasanya tidak mungkin terjadi tindak kriminal yang dapat menganggu stabilitas kerajaan”, ujar seorang dari menteri, “lalu apakah gerangan yang hendak kalian lakukan lagi? Bukankah ini yang selalu di idamkan oleh kerajaan manapun” sahut sang raja. “Yang mulia bukannya hamba tidak mensyukuri apa yang telah kita capai selama ini, hamba hanya merasa kurang adil bilamana kami para menteri bekerja, sedangkan polisi dan tentara tidak . . .” sang menteri tak kuasa melanjutkan ucapannya karena gugup. “Polisi dan tentara tidak apanya?” raja mencoba memeberi sedikit ruang pembicaraan,  “begini, anu… bagaimana kalau para polisi dan tentara ditiadakan, dan sebagai gantinya mereka akan bekerja di bidang ekonomi dan atau lainnya? Sang menteri mencoba menyelesaikan maksudnya. “Maksudmu menghapus departemen keamanan dan kepolisian? Begitu?” analogi sang raja, “kira…

to be continued ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan bijak